Wednesday, September 18, 2013

MENINGITIS



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Meningitis adalah radang umum pada arakhnoid dan piameter, disebabkan oleh bakteri, virus, riketsia, atau protozoa,yang dapat terjadi secara akut dan kronis.
Meningitis adalah radang pada meningen (membrane yang mengelilingi otak dan  medula spinalis) dan di sebabkan oleh virus atau jamur. Meningitis selanjutnya di klasifikasikan sebagai sepsis, asepsis dan tuberkulosa. Meningitis asepsis mengacu pada salah satu meningitis virus atau menyebabkan iritasi meningen yang di sebabkan oleh abses otak ,ensefalitis, limfoma , leukemia, atau darah di ruang subarakhnoid. Meningitis sepsis menunjukkan meningitis yang disebabkan oleh organisme  bakteri seperti  meingokokus, staphillococcus, atau basilus influenza.meningitis tuberkulosa di sebabka oleh basilus tuberkel. Infeksi meningeal umumnya di hubungkan oloeh satu atau dua jalan; melalui salah satu aliran darah sebagai konsekuensi dari infeksi infeksi  bagian lain , seperti selulitis, atau penekanan langsung  seperti di dapat  setelah cedera traumatic tulang wajah. Dalam jumlah kecil pada beberapa kasus meupakan iatrogenic  atau hasil sekunder  prosedur infasif (seperti fungsi lumbal ) atau alat alat infasif (seperti alat alat pematau TIK).



B.     Tujuan 
  1. Tujuan Umum
Menjelaskan tentang asuhan keperawatan dengan klien meningitis
2.      Tujuan Khusus:
    1. Menjelaskan pengertian dari penyakit meningitis
    2. Menjelaskan etiologi dari penyakit meningitis
    3. Menjelaskan Tanda dan gejala meningitis
    4. Menjelaskan komplikasi dari meningitis
    5. Menjelaskan Penatalaksanaan meningitis
C.    Manfaat 
1.      Bagi mahasiswa
Mahasiswa mampu meleksanakan asuhan keperawatan pada klien dalam pemenuhan kebutuhan manusia.
2.      Bagi instusi pendidikan
Sebagai bahan bacaan yang bermamfaat bagi seluruh pembaca.
3.      Bagi rumah sakit
Meningkatkan mutu dan pelayanan dan juga sebagai acuan dan ladasan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan manusia



BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A.    Pengertian Meningitis
Meningitis merupakan inflamasi yang terjadi pada lapisan arahnoid dan piamatter di otak serta spinal cord. Inflamasi ini lebih sering disebabkan oleh bakteri dan virus meskipun penyebab lainnya seperti jamur dan protozoa juga terjadi. (Donna D.,1999).
Meningitis adalah radang pada meningen (membran yang mengelilingi otak dan medula spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri atau organ-organ jamur. (Smeltzer, 2001).
Meningitis merupakan infeksi akut dari meninges, biasanya ditimbulkan oleh salah satu dari mikroorganisme pneumokok, Meningokok, Stafilokok, Streptokok, Hemophilus influenza dan bahan aseptis (virus). (Long, 1996).
Meningitis adalah peradangan pada selaput meningen, cairan serebrospinal dan spinal column yang menyebabkan proses infeksi pada sistem saraf pusat. (Suriadi & Rita Yuliani, 2001).
Meningitis adalah infeksi cairan otak disertai radang yang mengenai piamater,araknoid dan dalam derajat yang lebih ringan mengenai jaringan otak dan medulla spinalis yang superficial.(neorologi kapita selekta,1996).
Meningitis adalah suatu peradangan pada selaput otak mengenai sebagian dan seluruh atau seluruh selaput otak (meningen) yang melapisi otak dan medula spinalis, yang ditandai dengan adanya sel darah putih cairan serebrospinal. (Suriadi : 2001 : 201).
Meningitis adalah peradangan pada mengingen, cairan serebrosoinal dan spinal column yang menyebabkan proses infeksi pada sistem saraf pusat. (Suriadi : 2001 : 1).
Meningitis adalah radang selaput otak (araknoid dan piameter). (Ilmu Kesehatan Anaka : 1994 : 558).

B.     Etiologi/Penyebab
Meningitis disebabkan oleh berbagai macam organisme, tetapi kebanyakan pasien dengan meningitis mempunyai faktor predisposisi seperti fraktur tulang tengkorak, infeksi, operasi otak atau sum-sum tulang belakang. Seperti disebutkan diatas bahwa meningitis itu disebabkan oleh virus dan bakteri, maka meningitis dibagi menjadi dua bagian besar yaitu : meningitis purulenta dan meningitis serosa.
1.      Meningitis Bakteri
Bakteri yang paling sering menyebabkan meningitis diantaranya :
a.      Haemophillus influenzae (Tipe B),
b.      Nesseria meningitides (meningococcal),
c.      Diplococcus pneumoniae (pneumococcal),
d.     Streptococcus (grup A),
e.      Streptococcus haemolyticuss,
f.       Streptococcus pneumonia,
g.      Staphylococcus aureus,
h.      Escherichia coli,
i.        Klebsiella,
j.        Pseudomonas aeruginosa, dan
k.      Mycobacterium tuberculosa.
Tubuh akan berespon terhadap bakteri sebagai benda asing dan berespon dengan terjadinya peradangan dengan adanya neutrofil, monosit dan limfosit. Cairan eksudat yang terdiri dari bakteri, fibrin dan lekosit terbentuk di ruangan subarahcnoid ini akan terkumpul di dalam cairan otak sehingga dapat menyebabkan lapisan yang tadinya tipis menjadi tebal. Dan pengumpulan cairan ini akan menyebabkan peningkatan intrakranial. Hal ini akan menyebabkan jaringan otak akan mengalami infark.
2.      Meningitis Virus
Merupakan penyebab sering lainnya selain bakteri. Infeksi karena virus ini biasanya bersifat “self-limitting”, dimana akan mengalami penyembuhan sendiri dan penyembuhan bersifat sempurna. Tipe dari meningitis ini sering disebut aseptik meningitis. Ini biasanya disebabkan oleh berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti;
a.    Coxsacqy,
b.    Virus herpes, baik herpez simplek maupun herpez zoster,
c.    Arbo virus,
d.   Campak dan varicela,
e.    Toxoplasma gondhii, dan
f.     Ricketsia.
Eksudat yang biasanya terjadi pada meningitis bakteri tidak terjadi pada meningitis virus dan tidak ditemukan organisme pada kultur cairan otak. Peradangan terjadi pada seluruh koteks cerebri dan lapisan otak. Mekanisme atau respon dari jaringan otak terhadap virus bervariasi tergantung pada jenis sel yang terlibat.
3.      Meningitis jamur : Kriptokokal meningitis adalah serius dan fatal. Bentuk penyakit pada pasien HIV/AIDS dan hitungan CD< 200.Candida dan aspergilus adalah contoh lain jamur meningitis.
4.      Protozoa.
5.      Faktor predisposisi : jenis kelamin laki-laki lebih sering dibandingkan dengan wanita.
6.      Faktor maternal : ruptur membran fetal, infeksi maternal pada minggu terakhir kehamilan.
7.      Faktor imunologi : defisiensi mekanisme imun, defisiensi immunoglobulin, anak yang mendapat obat – obatan imunosupresi.
8.      Kelainan sistem saraf pusat, pembedahan atau injuri  yang berhubungan dengan sistem persarafan. (Donna D., 1999).

C.    Tanda dan Gejala
a.       Sakit kepala dan demam (gejala awal yang sering)
b.      Perubahan pada tingkat kesadaran dapat terjadi letargik, tidak responsif, dan koma.
c.    Iritasi meningen mengakibatkan:
d.    Rigiditas nukal (kaku leher). Upaya untuk fleksi kepala mengalami kesukaran karena adanya spasme otot-otot leher.
e.    Tanda kernik positip: ketika pasien dibaringkan dengan paha dalam keadan fleksi kearah abdomen, kaki tidak dapat di ekstensikan sempurna
f.     Tanda brudzinki : bila leher pasien di fleksikan maka dihasilkan fleksi lutut dan pinggul. Bila dilakukan fleksi pasif pada ekstremitas bawah pada salah satu sisi maka gerakan yang sama terlihat peda sisi ektremita yang berlawanan.
g.    Mengalami foto fobia, atau sensitif yang berlebihan pada cahaya.
h.    Kejang akibat area fokal kortikal yang peka dan peningkatan TIK akibat eksudat purulen dan edema serebral dengan tanda-tanda perubahan karakteristik tanda-tanda vital(melebarnya tekanan pulsa dan bradikardi), pernafasan tidak teratur, sakit kepala, muntah dan penurunan tingkat kesadaran.
i.      Adanya ruam merupakan ciri menyolok pada meningitis meningokokal.
j.      Infeksi fulminating dengan tanda-tanda septikimia : demam tinggi tiba-tiba muncul, lesi purpura yang menyebar, syok dan tanda koagulopati intravaskuler diseminata.


D.    Komplikasi

a.       Hidrosefalus obstruktif
b.      MeningococcL Septicemia (mengingocemia)
c.       Sindrome water-friderichen (septik syok, DIC,perdarahan adrenal bilateral)
d.      SIADH (Syndrome Inappropriate Antidiuretic hormone)
e.       Efusi subdural
f.       Kejang
g.      Edema dan herniasi serebral
h.      Cerebral palsy
i.        Gangguan mental
j.        Gangguan belajar
k.      Attention deficit disorder

E.     Penatalaksanaan
Penatalaksaan yang berhasil tergantung pada pemberian anti biotik yang melewati darah barrier otak ke dalam ruang subarakhnoid dalam konsentrasi yang cukup  untuk menghentikan perkembangbiakan nakteri. Cairan serebrospinal (CSS) dan darah perlu di kultur, dan terapi antimikroba di lakukan segera . Dapat digunakan penisilin, ampisilin,  atau khloramphenikol atau satu jenis dari sepalosforins. Antibi edema serebral. otic lain di gunakan  jika di ketahui streinbakteri resisten. Pasien di pertahankan pada dosis besar  antibiotic yang tepat perintravena.
Dehidrasi atau shock diobati dengan pemberian tambahan volume cairan. Kejang dapat terjadi pada awal penyakit, di control dengan menggunakan diazepam atau fenitoin.diuretik osmotik (seperti manitol) dapat digunakan  untuk mengobati edema serebral.


 BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Meningitis adalah radang pada meningen/membrane (selaput) yang mengelilingi otak dan medulla spinalis.
Penyebab-penyebab dari meningitis meliputi: Bakteri, Virus, Organisme jamur
B.     Saran
Penulis dalam hal ini menyarankan kepada pembaca agar supaya mempelajari dan menelaah laporan kasus ini sebagai referensi dalam belajar .Sebagai penyusun laporan kasus ini tentunya dalam penulisan masih banyak kesalahan dalam penulisan dan lain sebagai penulis kami menyarankan kepada para pembaca agar memberikan kritik dan dan saran untuk terbentuknya laporan kasus yang lebih baik .